cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa" : 7 Documents clear
Pengaruh Pemberian Inokulum Spora Scleroderma Verrucosum Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea Spp. di Rumah Kaca Noor, Massofian; Abdurachman, Abdurachman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh spora Scleroderma verrucosum terhadap pertumbuhan bibit Shorea spp telah diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja Kalimantan Timur pada bulan April - Desember 2011. Rancangan yang dipergunakan adalah Rancangan Pola Faktorial 5x2x3 dalam acak lengkap dengan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi ketiga faktor tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit Shorea spp, sedangkan media dan jenis Shorea spp masing-masing berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter bibit. Sebaliknya semua perlakuan tidak berpengaruh secara nyata terhadap persen kematian bibit. S. johorensis memiliki pertumbuhan tinggi dan diameter yang paling besar, bila dibandingkan dengan keempat jenis lainnya. Persentase hidup S. johorensis dan S. leprosula mengalami tingkat kematian paling sedikit, kemudian disusul oleh S. pauciflora, S. parvifolia dan S. seminis. Jenis S. seminis memiliki pertumbuhan tinggi rata-rata paling kecil. Pemberian mikoriza berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter bibit Shorea spp dan aplikasi mikoriza 3 ml/bibit menghasilkan pertumbuhan tinggi tercepat 30,06 cm yang berbeda nyata dengan kontrol tanpa mikoriza.
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat Desa Setulang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara Wiati, Catur Budi; Angi, Eddy Mangopo
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Desa Setulang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara adalah salah satu masyarakat sekitar hutan yang melakukan pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan jenis-jenis sumberdaya hutan dan bentuk pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Setulang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara serta permasalahan yang dihadapi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012, sendangkan metodenya menggunakan kombinasi Diskusi Group Terfokus (Focus Group Discussion/FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi lapangan. Hasil studi menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya hutan Masyarakat Desa Setulang merupakan warisan dari nenek moyang mereka saat masih tinggal di Longh Sa’an, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau. Pemanfaatan sumberdaya hutan tersebut sebagian besar dilakukan Masyarakat Desa Setulang di Tanah Larangan (Tane’ Olen) dan Hutan Cadangan (Unung Mpe’) dalam bentuk kegiatan: (1) Mencari ramuan rumah (Duqu Fetenu’ Laminj), kayu perahu dan Kayu Bakar; (2) Berburu dan mencari ikan; (3) Mencari bahan kerajinan; dan (4). Mencari bahan obat-obatan dan sayuran. Dalam pemanfaatan sumberdaya hutan tersebut, permasalahan yang masih sering terjadi umumnya adalah masalah klaim kepemilikan lahan terutama terjadi di Tane’Olen dan Unung Mpe’.
Produksi Buah Tengkawang Pada Beberapa Topografi dan Dimensi Pohon Supartini, Supartini; Fajri, Muhammad
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui produksi buah Tengkawang pada beberapa topografi dan dimensi pohon. Lokasipenelitian di Dusun Sanke, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Sampel buah yang diteliti diambil dari Shorea macrophylla dan S. stenoptera sebanyak 15 pohon dengan 5 ulangan. Data dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan topografi (lembah, lereng dan bukit) dan dimensi pohon (diameter, tinggi dan lebar tajuk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan produksi buah Tengkawang di lembah (438 kg/pohon) berbeda nyata dibandingkan di lereng (231 kg/pohon) dan bukit (248 kg/pohon). Produksi buah tertinggi berdasarkan kelas diameter, tinggi total dan lebar tajuk masing-masing terdapat pada kelas diameter 91 – 100 cm (463 kg/pohon), kelas tinggi 41 –50 m (399 kg/pohon) dan kelas lebar tajuk 30 – 39 m (343 kg/pohon). Produksi buah Tengkawang semakin rendah pada areal yang memiliki topografi dengan kelerengan yang lebih besar. Produksi buah Tengkawang semakin tinggi dengan bertambahnya diameter dan lebar tajuk pohon. Di lain pihak, produksi buah Tengkawang semakin rendah dengan bertambahnya tinggi pohon.
Kondisi Tempat Tumbuh Pohon Keruing (Dipterocarpus spp) di Kawasan Ekowisata Tangkahan, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara Sari, Nilam
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tempat tumbuh pohon Keruing (Dipterocarpus spp) di Kawasan Ekowisata Taman Nasional Gunung Leuser. Inventarisasi pohon dari marga Dipterocarpus dilakukan pada plot pengamatan berukuran 100 m x 100 m, selanjutnya dibuat petak ukur (PU) berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 20 m x 20 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon dari Marga Dipterocarpus ditemukan 3 jenis, yaitu D. constulatus sebanyak 6 pohon (4,58%), D. elongatus Korth sebanyak 4 pohon (3,05%) dan D. haseltii sebanyak 5 pohon (3,82%). Indeks Nilai Penting terlihat untuk pohon jenis D. constulatus mempunyai INP 17,82%, D. elongatus Korth mempunyai INP 10,86% dan D. haseltii mempunyai INP terendah, yaitu 9,32%. Berdasarkan kelerengan jenis pohon D. constulatus tumbuh pada kelas kelerengan 16-25%, 26-40% dan >40%, jenis pohon D. elongatus Korth tumbuh pada kelas kelerengan 26-40% dan jenis pohon D. haseltii tumbuh pada kelas kelerengan 26-40%, hal ini memberikan gambaran bahwa ketiga jenis tersebut mampu tumbuh pada kelas kelerengan yang ekstrim. pH tanah pada lokasi pengamatan berkisar 3,8 – 4,8 (sangat asam). Pada kondisi demikian jenis pohon D. constulatus, D. elongatus Korth dan D. haseltii tumbuh sangat sedikit, bahkan tidak dominan dari jenis-jenis lainnya.
Serangan Kumbang Pemakan Daun Tanaman Jenis Dipterokarpa di PT Inhutani II, Pulau Laut, Kalimantan Selatan Ngatiman, Ngatiman; Armansah, Armansah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jenis dipterokarpa (Shorea leprosula dan S. ovalis) di areal hutan PT Inhutani II, Pulau Laut, Kalimantan Selatan diserang kumbang (Scarabaeidae, Coleoptera) yang mengakibatkan tajuk tanaman menjadi gundul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan kumbang pada tanaman S. leprosula dan S. ovalis. Untuk maksud tersebut dibuat jalur pengamatan pada beberapa petak tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi serangan kumbang berkisar 97,5 – 100,0% dengan intensitas serangan berkisar 28,9 – 62,8%. Selain kumbang menyerang tanaman S. leprosula dan S. ovalis, juga ditemukan menyerang daun S. johorensis, Duabanga molluccana dan Arthocarpus anysophyllus yang tumbuh secara alami.
Ciri Morfologi dan Mikroskopis Vatica Sarawakensis Heim Saridan, Amiril
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar jenis dipterokarpa tumbuh di hutan campuran dataran rendah dan bernilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis tersebut adalah Vatica sarawakensis Heim yang tumbuh secara tersebar pada tanah berlempung di daerah perbukitan, termasuk jenis yang terancam punah (endangered) pada Red List IUCN tahun 2013, sehingga tidak diizinkan untuk ditebang. Kesalahan penebangan pohon dapat dihindari dengan mengetahui ciri morfologi pohon, sedangkan kesalahan dalam penggunaan kayu dapat dicegah dengan mengamati ciri makroskopis dan mikroskopis kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri morfologi dan makroskopis serta mikroskopis V. sarawakensis Heim. Pohon uji berasal dari IUPHHK-HA PT Gunung Gajah Abadi, Muara Wahau, Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa V. sarawakensis Heim merupakan pohon berukuran sedang, kulit memiliki gelang dengan diameter pangkal batang mencapai 30 cm, tidak berbanir, tinggi total mencapai 17 meter, tinggi bebas cabang 12 meter, lebar tajuk 6 meter. Dari pohon yang ditemukan, diambil contoh material herbariumnya selanjutnya diidentifikasi di Herbarium Wanariset Samboja. Ciri makroskopis V. sarawakensis Heim, saat segar kayu teras berwarna kuning kecoklatan dan kayu gubalnya berwarna putih kekuningan. Saat kering, bagian kayu gubal dan teras tidak dapat dibedakan karena keduanya berwarna putih kekuningan. Kesan raba halus. Arah serat lurus. Secara mikrokopis V. sarawakensis tidak memiliki batas lingkaran tumbuh yang jelas. Berpori tata lingkar baur dengan pembuluh tersusun secara radial dan diagonal, pembuluh ada yang tunggal dan ada yang bergerombol hingga empat buah pembuluh. Perforasi sederhana. Ceruk antar pembuluh seperti tangga. Jari-jari monoseriate dan multiseriate (2-8). Parenkim aksial vasisentrik dan kadang menghubungkan 2 hingga 3 pembuluh. Dinding serat sangat tebal.
Pengaruh Perlakuan Penebangan Limit Diameter Terhadap Riap Diameter Pohon Hutan 16 Tahun Setelah Penebangan di Sangai, Kalimantan Tengah Abdurachman, Abdurachman; Susanty, Farida Herry
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh perlakuan penebangan limit diameter pada riap diameter pohon di hutan 16 tahun setelah penebangan telah diteliti. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan informasi pengaruh sistem tebang pilih terhadap riap diameter pohon di hutan. Lokasi penelitian berada di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Sangai, Kalimantan Tengah. Pengukuran dilaksanakan pada 8 plot, dimana masing-masing plot seluas 1 ha (100 x 100 m), ada empat perlakuan yaitu Penebangan dengan diameter >40 cm, >50 cm dan >70 cm serta perlakuan kontrol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap berblok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter rata-rata pertahun untuk grup Dipterocarpaceae adalah 0.62 cm/tahun akibat kontrol, 0.66 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.64 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.65 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm), sedangkan Non Dipterocarpaceae diperoleh hasil 0.47 cm/tahun akibat kontrol, 0.48 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm. Tidak terdapat perbedaan riap yang nyata antara perlakuan penebangan batas diameter, dalam 16 tahun pasca penebangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue